Toyota Astra Motor (TAM) menyatakan pihaknya bersama Astra Daihatsu Motor (ADM) serta pemasok komponen telah berupaya meningkatkan produksi Raize buat memenuhi permintaan hingga akhirnya memangkas inden menjadi dua bulan dari sebelumnya sembilan bulan.
Inden sembilan bulan terjadi pada Mei, tak begitu lama sejak peluncuran Raize pada 30 April. Sedangkan menurut Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi inden dua bulan mulai bisa dilakukan per Juni.
"Tapi pastinya teman diproduksi [ADM] tidak tinggal diam bersama penyuplai buat tingkatkan produksi. Jadi bisa dikatakan di Juni ini sudah perbaikan menjadi dua bulanan," kata Anton dalam acara virtual peluncuran Raize 1.200 cc, Kamis (17/6).
Anton mengatakan tidak mudah langsung mengerek produksi ADM saat permintaan Raize membeludak. Raize merupakan salah satu mobil yang mendapatkan insentif relaksasi PPnBM dari pemerintah sehingga harganya saat ini lebih murah dari normal.
Berdasarkan keterangan TAM, Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Raize telah mencapai 6.179 unit per 14 Juni.
"Jadi sampai 14 Juni sudah lebih dari 6 ribu unit yang didominasi varian GR Sport CVT dan GR Sport TSS," kata dia.
Anton juga menjelaskan inden dua bulan berlaku untuk sebagian varian, sementara varian tertentu seperti opsi warna dual tone, dikatakan bisa lebih dari itu.
"Jadi GR TSS itu sebetulnya kalau milih single tone waktu tunggu cuma 2 bulan. Karena warna tertentu inden bisa lebih panjang," kata Anton.
Sebelumnya Toyota sempat bilang akibat meledaknya pesanan, inden terhadap Raize di Indonesia sempat mencapai sembilan bulan. Inden selama itu disebabkan produksi unit belum maksimal sehingga pesanan tidak langsung dapat terpenuhi.
Raize diketahui merupakan produk Toyota yang diproduksi ADM di pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Produksinya dilakukan sejalur Daihatsu Rocky.*CNN